17 Mei 2024
Pertanian

Dosen Polbangtan Kementan ikuti Pelatihan Pertanian Regeneratif melalui Pendekatan STEM

post-img
POLBANGTAN MEDAN: Sejumlah dosen dan pranata laboratorium pendidikan [PLP] mengikuti pelatihan di Ladang Langit, Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut didukung tim pengajar Surip Mawardi, pemulia tanaman dan ahli di bidang budidaya tanaman kopi yang ramah lingkungan.

TAPANULI UTARA - Isu perubahan iklim memicu hadirnya Pertanian Regeneratif, yang mendorong hadirnya Pertanian Berkelanjutan dan kini masuk pada kurikulum pendidikan vokasi diiringi pendekatan ilmiah melalui Science, Technology, Engineering, dan Mathematics [STEM].

Pengembangan pendekatan ilmiah STEM melatari kegiatan pelatihan dosen dan pranata laboratorium pendidikan [PLP]
pada Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] yakni Polbangtan Medan yang disponsori Louis Dreyfus Company Foundation [LDC].

Pelatihan berlangsung selama empat hari, 21 - 24 Februari 2024 dengan tema ´Stregthening Capacity Regarding Regenerative Agriculture in the Context of Implementation the Sustainable Coffee Production Curriculum with a STEM approach using the OBE Training Methode.´

Pelatihan berlangsung di Ladang Langit, Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara didukung tim pengajar Surip Mawardi, pemulia tanaman dan ahli di bidang budidaya tanaman kopi yang ramah lingkungan.

Kegiatan pelatihan sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa untuk membangun kehidupan Indonesia hari ini dan esok yang paling kuat dan tersedia adalah pertanian.

"Negara dan pertanian merupakan satu paket yang diberikan oleh Tuhan untuk menjadikan kehidupan di dunia ini menjadi lebih baik. Salah satu yang harus kita dorong dan bisa berkontribusi adalah hadirnya SDM yang kuat,” katanya.

Menindaklanjuti hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pertanian dengan tiga pilar utama yakni penyuluhan, pendidikan dan pelatihan.

“Keberhasilan sektor pertanian tak lepas dari peran aktif SDM pertanian sebagai tonggak utama penggerak pembangunan sektor pertanian. Mulai dari petani, petani milenial, penyuluh pertanian, P4S serta stakeholder lainnya,” katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa Pertanian Regeneratif adalah pertanian yang berprinsip meningkatkan kualitas lahan pertanian dengan rehabilitasi dan revitalisasi seluruh ekosistem seperti tanah dan air.

"Di balik kegiatan produksi bahan pangan dan bahan baku industri yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, ternyata aktivitas ini turut berkontribusi besar terhadap perubahan iklim," katanya.

Oleh karena itu, kata Yuliana, usaha untuk menggalakkan kegiatan pertanian yang ramah lingkungan sangat penting. Salah satu konsep pertanian yang patut dicoba untuk memerangi perubahan iklim adalah pertanian regeneratif.

"Praktik pertanian regeneratif menitikberatkan pada manajemen air, penggunaan pupuk, dan mempertahankan keragaman biologis untuk menciptakan lahan pertanian yang sehat," katanya lagi.

Yuliana Kansrini menambahkan, dengan meningkatkan kesehatan tanah, kadar karbon dan biomassa tanaman yang ditangkap akan lebih banyak, kualitas produk pertanian meningkat, dan harga jual bertambah.

"Sebagai contoh, pertanian regeneratif bisa diterapkan pada pertanian lahan kering dan peternakan sapi," katanya. [ira/timhumas polbagngtanmedan]

 

 

Artikel Lainnya

Tentang Kami

Kami Menyajikan informasi terkini dan terbaru seputar ekonomi, politik, hiburan , mancanegara, dan gaya hidup